Internet Time: SemaranG (GMT+7)
Y!M : SlameT.WieD

slamet.wied@yahoo.co.id
► sms: 081.1270-4422 ◄
►call: (024)7021-4422 ◄

wiwit Maret 2010
kB


بِسْــــــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِي t=2011-11-27%2000:00:00&j=Tahun Baru %201433 H (1 SURO)

FINAL WORLD CUP 2010

SPANYOL JUARA DUNIA BARU

Johannesburg: Ramalan Paul “Si Gurita Sakti” terbukti akurat. Spanyol untuk kali pertama berhasil menjadi juara dunia setelah dalam babak final Piala Dunia (PD) 2010 yang berlangsung di Soccer City, Johannesburg, Minggu (11/7) malam waktu setempat atau Senin (12/7) dinihari WIB mengalahkan Belanda 1-0 lewat babak perpanjangan waktu. Gol kemenangan La Furia Roja dicetak gelandang Barcelona Andres Iniesta empat menit sebelum babak kedua perpanjangan waktu usai. Sebelumnya, dalam 2x45 menit kedua tim bermain imbang tanpa gol.
Di awal babak pertama, seperti biasa, Xavi Hernandez dkk langsung menggebrak dan mendominasi penguasaan bola. Ketika usia pertandingan memasuki menit kelima, sundulan Ramos memanfaatkan tendangan bebas Xavi secara gemilang dapat ditip kiper Marteen Stekelenburg. Dua menit kemudian, gelandang bertahan Sergio Busquets melakukan blunder, menyodorkan umpan yang terlalu lemah dan diserobot Dirk Kuyt. Untung bagi Spanyol, sepakan Kuyt terlalu lemah dan mudah diantisipasi kiper Iker Casillas.

Di menit ke-11 bek sayap Sergio Ramos melakukan akselerasi sendirian di sektor kiri pertahanan Belanda. Umpannya ke depan gawang disapu John Heitinga. Beberapa detik kemudian, tendangan volley kaki kiri David Villa hanya membentur jaring luar sebelah kanan gawang Stekelenburg.
Melihat dominannya lawan Belanda mencoba memeragakan permainan keras. Tiga pemain Oranje diganjar kartu kuning. Di menit ke-17, tendangan bebas Wesley Sneijder terlalu pas mengarah dalam pelukan Casillas. Kerasnya permainan yang diperagakan Belanda membuat anak-anak asuhan Vicente del Bosque kehilangan konsentrasi. Perlahan, Sneijder dkk mampu mengimbangi permainan Spanyol.

Di menit ke-37 Belanda mempunyai peluang emas. Dari tendangan corner yang dilakukan Arjen Robben, bola disodorkan kepada Mark van Bommel yang kemudian menyodorkan bola kepada Joris Mathijsen yang berdiri bebas dekat tiang jauh gawang Casillas. Sayang, Mathijsen gagal melakukan tendangan dengan sempurna. Memasuki injury time, Belanda mendapat peluang emas ketika sepakan mendatar kaki kiri Robben ditepis Casillas. Skor 0-0 bertahan sampai jeda.

Di babak kedua, Spanyol mencoba meningkatkan tempo permainan. Tiga menit berselang, Joan Capdevilla gagal menyelesaikan umpan sundulan Puyol yang meneruskan bola dari tendangan sudut Xavi. Di menit ke-60, Del Bosque memainkan Jesus Navas. Namun, semenit berselang Belanda mempunyai peluang emas 99 persen gol melalui Robben. Mendapat umpan akurat dari Sneijder, Robben lolos dari kawalan Gerard Pique. Berhadapan satu lawan satu dengan Casillas, sepakan Robben membentur kaki kanan kiper Real Madrid tersebut.

Di menit ke-69, giliran Spanyol yang mendapat kans unggul lebih dulu. Berawal dari pergerakan Jesus Navas di sektor kiri pertahanan Belanda. Umpan silangnya tertuju pada Villa yang berdiri di tiang jauh. Tendangan Villa dapat diblok John Heitinga. Beberapa detik kemudian, tendangan Capdevilla terlalu pas berlabuh dalam pelukan Stelekenburg.

Tujuh menit kemudian, Spanyol kembali mendapat peluang. Sepakan Villa diblok Van der Wiel dan menghasilkan tendangan penjuru. Dari corner, meskipun berdiri bebas tanpa kawalan, sundulan Ramos justru melambung. Di menit ke-83, lagi-lagi Robben mendapat peluang yang terbuang percuma. Sampai peluit akhir babak kedua berbunyi, skor tetap imbang tanpa gol.

Di babak perpanjangan waktu, tampak jelas Spanyol mendominasi jalannya pertandingan. Cesc Fabregas yang baru masuk di menit-menit akhir babak kedua mendapat peluang emas di menit ke-94. Lolos dari kawalan bek Belanda, Fabregas tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Stekelenburg. Sayang, sepakan kaki kiri Fabregas dapat diblok kaki kiri kiper Ajax Amsterdam, tesrebut.

Semenit kemudian, Belanda mempunyai peluang emas. Sundulan Joris Mathijsen yang naik membantu serangan justru melambung, padahal posisi Casillas sudah out of position. Tiga menit berselang, Iniesta menyia-nyiakan peluang. Terlalu lama mengontrol bola di dalam kotak penalti, Iniesta kehilangan bola seiring dengan kecepatan Van Bronckhorst yang memblok upaya Iniesta. Dua menit berselang, tendangan drive Navas membentur kaki sang kapten Oranje dan membentur jaring luar sebelah kiri gawang Belanda.

Titik balik pertandingan terjadi di menit ke-109. Wasit Howard Webb mengganjar Heitinga kartu kuning kedua atau kartu merah setelah mengganjal Iniesta di depan kotak penalti. Sayang, free-kick yang dilakukan Xavi jauh melambung. Meski demikian, dengan surplus pemain Spanyol tetap memegang kendali permainan. Alhasil, lewat kerja sama antara striker pengganti Fernando Torres, Fabregas dan Iniesta, Spanyol unggul 1-0. Umpan silang Torres dicoba dihalau Edson Braafheid. Bola jatuh di kaki Fabregas yang kemudian menyodorkan umpan akurat kepada Iniesta yang lolos dari jebakan off-side. Sepakan keras Iniesta tak mampu dijangkau Stekelenburg. Skor 1-0 untuk Spanyol. Usaha Belanda menyamakan kedudukan kandas sampai peluit akhir berbunyi.

Susunan Pemain:
    Belanda:
  • 1-Maarten Stekelenburg; 2-Gregory van der Wiel (KK), 3-John Heitinga (KK, KM), 4-Joris Mathijsen (KK), 5-Giovanni van Bronckhorst (KK, 14 Edson Braafheid), 7-Dirk Kuyt (17-Eljero Elia), 6-Mark van Bommel (KK), 10-Wesley Sneijder, 8-Nigel de Jong (KK, 23-Rafael van der Vaart), 11-Arjen Robben (KK); 9-Robin van Persie (KK).

  • Spanyol:
  • 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos (KK), 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol (KK), 11-Joan Capdevila (KK); 14-Xabi Alonso (10-Cesc Fabregas), 8-Xavi (KK), 6-Andres Iniesta (KK), 16-Sergio Busquets; 18-Pedro (22-Jesus Navas), 7-David Villa (9-Fernando Torres).

  • Wasit: Howard Webb (Inggris)



BELANDA SPESIALIS RUNNER UP


Kekalahan 0-1 Belanda dari Spanyol pada final Piala Dunia 2010, Senin 12 Juli 2010, menjadikan De Oranje sebagai runner up sejati. Ini adalah kali ketiga Belanda meraih posisi kedua di Piala Dunia.

Sebuah gol Andres Iniesta pada menit ke-116 menguburkan ambisi Belanda menjadi juara dunia untuk kali pertama. Dan kekalahan tersebut membuat tim yang sempat terkenal dengan permainan total football ini semakin penasaran dengan Piala Dunia.

Pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat, Belanda dikalahkan tuan rumah 2-1 di final. Diperkuat oleh Johan Cruyff, Belanda sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu melalui penalti Johan Neeskens pada menit kedua, namun Jerman berhasil membalikkan keadaan melalui gol penalti Paul Breitner (25') dan Gerd Muller (43').

Empat tahun kemudian, di Piala Dunia 1978 Argentina, Belanda kembali melangkah ke final dan menghadapi tuan rumah. Lagi-lagi Belanda harus gigit jari setelah tumbang 3-1 di babak final melalui perpanjangan waktu.

Mario Kempes berhasil membawa Argentina unggul pada menit ke-38, namun Belanda berhasil menyamakan kedudukan melalui Dick Nanninga delapan menit sebelum babak kedua berakhir.

Sayang, Belanda harus pulang dengan tangan hampa ketika Kempes mencetak gol keduanya pada menit ke-105 dan Daniel Bertoni memperbesar keunggulan tim Tango pada menit ke-116.

Tidak ada komentar: